Tanaman terong atau dalam bahasa latin Solanum melongena merupakan tanaman yang
tumbuh di daerah tropis. Budidaya terong sebenarnya tidak terlamapu susah, yang
dibutuhkan hanya niat dan kerja keras untuk mencapai kesuksesan.
MANFAAT & KEGUNAAN TERUNG
Teruog memiliki serat daging yang halus dan lembut sehingga rasanya enak saat
dikonsumsi sbg bahan makanan. Terung memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi.
Dalam tiap 100 gram terung segar terdapat kandungan zat sebagai berikut : 24
kal kalori, 1,1g protein, 0,2g lemak, 5,5g Krbohidrat, 15,0mg kalsium, 37,0mg
fosfor, 0,4mg besi, 4,0SI Vitamin A, 5mg Vitamin C, 0,04 vitamin B1, 92,7g air.
SEKILAS BUDIDAYA TERONG
Terong sangat mudah dibudidayakan dan tidak perlu penanganan yang rumit. Terong
dapat hidup didataran rendah dan tinggi dengan ketinggian 1-1.200 dpl dan suhu
optimum 18 – 25 derajat Celcius. Untuk pembentukan warna buah , terong
memerlukan pencahayaan yang cukup. Terung tumbuh dengan baik di tanah lempung
berpasir dan mengandung abu vulkanis dengan PH 5-6. Waktu penanaman terung yang
tepat adalah pada awal musim kemarau.
Terong banyak macamnya antara lain terung gelatik yang sering disebut terong
lalap, terung kopek dengan ciri buahnya yang panjang, terong craigi yang
buahnya berbentuk bulat panjang ujung meruncing , terong jepang dengan buah
bulat dan panjang silindris, terung medan yang buahnya bulat panjang dan
berukuran mini, terung bogor yang bentuknya bulat besar berwarna
keputih-putihan.
Terong pada umumnya diperbanyak dengan biji. Untuk memperoleh biji terong yang
betul-betul berkualitas dapat diperoleh dengan membeli ditoko pertanian. Setiap
satu hektar dibutuhkan 150 s/d 500 gram biji atau tergantung luasan lahan yang
akan dipakai. Sebelum ditanam biji terung disemaikan terlebih dahulu di-
bedengan semai.
Agar diperoleh tanah yang baik untuk pertumbuhan terung, perlu dilakukan
langkah-langkah dalam pengolahan tanah yaitu penggemburan, pembuatan bedengan,
pengapuran dan pemberian pupuk dasar. Setelah penanaman maka perlu dilakukan
pemeliharaan. Kegiatan pemeliharaan meliputi pengairan, penyulaman,
pembumbunan, penyiangan, pemupukan serta pemberantasan penyakit.
Terong pada masa pertumbuhannya tidak terlepas dari hama dan penyakit. Hama
yang menyerang tanaman terung antara lain belalang, kutu daun, kutu trip,
kumbang totol hitam, lalat buah, lembing hijau, penggerek batang, tungau
kuning, tungau merah, ulat jengkal dan ulat tanduk. Sedangkan penyakit yang
menyerang terung adalah bakteri dan virus. Cara pencegahan hama dan penyakit
dengan disemprot bahan kimia.
Terung rata-rata dapat dipanen pada umur 3,5 bulan sejak tanam. Bila dirawat
dengan baik tanaman dapat berproduksi hingga umur 5-6 bulan. Panen yang baik
dilakukan sore atau pagi hari terutama saat musim kemarau. Waktu seperti itu
merupakan saat yang tepat karena buah sedang bagus-bagusnya sehingga bisa
diperoleh terung berkualitas.
SYARAT TUMBUH
• Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi
• Suhu udara 22 – 30o C
• Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan
organik, aerasi dan drainase baik dan pH antara 6,8-7,3
• Sinar matahari harus cukup
• Cocok ditanam musim kemarau
PERSEMAIAN
Budidaya terong secara intensif dimulai dari persiapan media semai. Benih
terong yang akan ditanam harus berasal dari benih hibrida sehingga hasil yang
dicapai nanti lebih optimal. Disaat kita melakukan pemeraman benih terong
dengan kertas basah maupun handuk lembab selama 24 jam, kita mempersiapkan
media semai yang terdiri dari campuran tanah dan pukan (pupuk kandang) dengan perban-dingan
2 : 1. Penggunaan pestisida bahan aktif metalaksil (Saromyl 35 SD) sebagai
pencegah jamur dapat menghindarkan bibit dari penyakit dumping off . Hasil
campuran media tersebut dimasukkan ke dalam polybag dengan tinggi ± 8 cm dan
diameter 5 cm.
PEMBIBITAN
• Rendamlah benih dalam air hangat kuku selama 10 -15 menit
• Bungkuslah benih dalam gulungan kain basah untuk diperam selama + 24 jam
hingga nampak mulai berkecambah
• Sebarkan benih di atas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan
10-15 cm
• Siapkan campuran tanah dan pupuk kandang halus, kemudian masukkan benih satu
persatu ke polibag yang telah berisi campuran tanah dan pupuk kandang halus.
• Tutup benih tersebut dengan tanah tipis
• Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang/
penutup lainnya
• Setelah benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya
• Siram persemaian pagi dan sore hari ( perhatikan kelembabannya )
• Perhatikan serangan hama dan penyakit sejak di pembibitan jika di perlukan
semprot dengan pestisida
• Bibit berumur 1-1,5 bulan atau berdaun empat helai siap dipindahtanamkan
PERSIAPAN LAHAN
Setelah 24 jam benih tersebut melalui proses pemeraman yang dicirikan dengan
munculnya radikula (calon akar), maka benih tadi siap dipindahkan ke media
semai menggunakan pinset dengan posisi radikula dibawah. Selama benih di
persemaian , kita dapat melakukan persiapan tanam dengan mengolah tanah.
Persiapan lahan diawali dengan pembajakan sekali agar lapisan tanah yang ada di
atas berada di bawah dan sebaliknya. Selanjutnya lahan diairi dengan cara
di-leb/digenangi secara merata. Penggenangan sebaiknya dilakukan 3-5 jam dan
selanjutnya dilakukan pembajakan kedua kalinya agar pembuatan bedengan lebih
mudah.
Untuk mencapai hasil maksimal, maka untuk pupuk dasar sebaiknya diberikan pupuk
kandang sebanyak 15 kg/ 10 m2, dolomit 10-15 kg/ 10 m2, (khusus untuk tanah
basah/tergenang/bersifat asam). Setelah pupuk kandang ditaburkan merata, maka
ditambahkan pupuk urea dengan dosis 2,5 kg/10 tanaman, SP-36 3 kg/10 tanaman
dan KCl 1,5 kg/10 tanaman. Jika kita menggunakan NPK maka pemberian dapat
dilakukan dengan dosis 3 kg/10 tanaman. Setelah tanah dicampur dengan pupuk
maka barulah dibentuk bedengan – bedengan membentuk single row (satu baris satu
tanaman) dengan jarak antar tanaman 75 cm untuk selanjutnya dipasang mulsa
hitam perak.
PENANAMAN
Benih yang telah disemai selama 25 hari setelah semai (HSS) dapat ditanam pada
lubang tanam yang telah disediakan. Ciri dari bibit tanaman terong yang siap
tanam adalah munculnya atau keluar 3 lembar helai daun sempurna atau mencapai
tinggi ± 7,5 cm. Sebaiknya penanaman dilakukan pada sore hari setelah dilakukan
penggenangan untuk mempermudah pemindahan dan masa adaptasi pertumbuhan awal.
Sistem tanam yang digunakan untuk terong adalah sistem single row, dengan jarak
antara tanaman 75 cm. Bibit yang siap tanam dimasukkan kedalam lubang tanam
yang ditugal sedalam 10-15 cm kemudian ditekan ke bawah sambil ditimbun dengan
tanah yang berada di sekitar lubang mulsa sebatas leher akar (pangkal batang).
Untuk menjaga dari serangan hama dapat diberikan insektisida bahan aktif
carbofuran.
• Waktu tanam yang baik musim kering, dan air tersedia
• Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal
• Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang
dipadatkan
• Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)
PENGAIRAN
Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca
kering, dapat di-leb/ direndam beberapa jam atau disiram dengan gembor. Jika di
leb / direndam biasanya 3-4 hari tanah tetap basah, tetapi hal ini tergantung
pada struktur dan tekstur tanahnya, jika tanahnya banyak mengandung pasir maka
tanah akan cepat kering.
PENYULAMAN
• Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama
penyakit
• Penyulaman maksimal umur 15 hari
PEMASANGAN AJIR (TURUS)
• Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakaran
• Turus terbuat dari bilah bambu/ kayu dll setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm
• Tancapkan secara individu dekat batang
• Ikat batang atau cabang terong pada turus
PENYIANGAN
• Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut
• Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan tanaman terong tidak berbeda dari tanaman lainnya, yaitu
membutuhkan suplai air dan unsur hara yang cukup sehingga penyiraman yang
teratur, maupun pemupukan susulan sangat perlu dilakukan.
Penyiraman dapat dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari selama
seminggu pertama setelah tanam.
Sedangkan pupuk susulan diberikan pada tanaman umur 21 hst antara lain ZA dosis
2.5 – 3 gram/tanaman, SP-36 2.5 – 3 gram/tanaman, KCl sebanyak 1-1.5
gram/tanaman. Pupuk diberikan dipinggir tanaman dengan jarak 10 cm dari pangkal
batang. Pupuk susulan kedua dilakukan pada umur 50 HST dengan pupuk NPK Grand
S-15 dengan dosis 8-10 gram per tanaman. Pemupukan ke – IV yang terakhir yaitu
NPK Grand-S 15 pada saat panen yang kedua dilakukan dengan dosis sebanyak 10
gram.
Disamping penyiraman dan pemupukan, pencegahan hama dan penyakit dapat
dilakukan dengan menyemprotkan pestisida sesuai dengan ham atau penyakit yang
menyerang . Sedangkan konsentrasinya disesuaikan dengan anjuran dan interval
penyemprotan sisesuaikan dengan intensitas serangan dan kondisi lingkungan.
PEMANGKASAN ( PEREMPELAN )
Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga
bunga pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga
yang lebih produktif segera tumbuh
PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT TERONG
H A M A
• Kumbang Daun (Epilachna spp.)
Gejala serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah
,Bila serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal
tulang-tulang daun saja. Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan kumbang,
atur waktu tanam, jika jika diperlukan lakukan penyemprotan dengan Insektisida
adapun merek bermacam-macam dapat di tanyakan ke toko pertanian terdekat.
• Kutu Daun (Aphis spp.)
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau
daun-daun masih muda, akibatnya daun tidak normal, keriput atau keriting atau
menggulung
Aphis spp sebagai vektor atau perantara virus
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, jika populasi
Aphis banyak dapat di gunakan Insektisida dengan tipe ” Racun Contak ” , tetapi
disarankan menggunakan Insektisida dengan tipe ” Racun Sistemik ” Jika ingin
lebih aman gunakan Insektisida botani ‘ misalnya menggungkan Ekstrak Bawang
putih, Aroma bawang putih tidak disukai oleh Aphis, tetapi penyemprotan ke-2
dst tidak terlalu berpengaruh terhadap Aphis.
• Tungau ( Tetranynichus spp.)
Serangan hebat musim kemarau. Menyerang dengan cara mengisap cairan sel
tanaman, sehingga menimbulkan gejala bintik-bintik merah sampai kecoklat-coklatan
atau hitam pada permukaan daun sebelah atas ataupun bawah.
Cara pengendalian sama seperti pada pengen dalian kutu daun, disarankan
menggunakan Insektisida dengan tipe ” Racun Sistemik “
• Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.)
Bersifat polifag, aktif senja atau malam hari. Menyerang dengan cara memotong
titik tumbuh tanaman yang masih muda, sehingga terkulai dan roboh, pada siang
hari ulat bersembunyi, sehingga sangat sulit menemukan ulat Agritus ipsilon
pada siang hari.
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan ulat, Lakukan penyemprotan dengan
insektisida pada sore ( 17.00 ) atau pagi kurang dari 05.00, gunakan
insektisida dengan tipe ” Racun perut “, jika menggukanan racun kontak semprot
pada malam hari ketika ulat mulai muncul, tetapi perlu di pertimbangkan
penyemprotan pada malam hari akan terkendala oleh penerangan.
• Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.)
Bersifat polifag. Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga
berlubang-lubang.
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, mengumpulkan
ulat, jika perlu gunakan Insektisida
• Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.)
Bersifat polifag, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya,
sehingga bentuk buah tidak normal, dan mudah terserang penyakit busuk buah.
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran
tanaman dan waktu tanam sanitasi kebun.
PENYAKIT
• Layu Bakteri
Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum. Bisa hidup lama dalam tanah
Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi
Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak, Sebenarnya
serangan Layu bakteri bersifat lokal, seperti pembuluh Xylem / pembuluh angkut,
tetapi karena menyerangya pada akar atau leher akar sehingga pasokan air dan
hara tanaman dari tanah ke daun terhambat sehingga gejala yang muncul adalah
kelayuan yang bersifat sistemik.Pengendaliannya : Atur jarak tanam, sehingga
kelembaban tidak terlalu lembab. Lakukan pergiliran tanaman, jangan menanam
tanaman yang berjenis Solanaceae seperti tomat, tembakau dll karena akan
memperparah serangan. Gunakan Bakterisida
• Busuk Buah
Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp.
Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah
busuk.
Pengendalian : gunakan Fungisida
• Bercak Daun
Penyebab : jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea
Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.
• Antraknose
Penyebab : jamur Gloesporium melongena
Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat
dengan titik-titik hitam
• Busuk Leher akar
Penyebab ; Sclerotium rolfsii
Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat
• Rebah Semai
Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp. Gejala batang bibit muda
kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati
Cara pengendalian Penyakit: Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan
pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur kelembaban dengan jarak tanam agak
lebar, cabut
PANEN
Panen pertama terong dapat dilakukan saat tanaman berumur 30 hst atau sekitar
15 – 18 hst setelah munculnya bunga. Kriteria panen buah terong layak panen
adalah daging belum keras, warna buah mengkilat, ukuran tidak terlalu besar
ataupun terlalu kecil. Sedangkan untuk terong jenis bulat kecil panen buah
dapat dilakukan pada umur 10-15 hari setelah muncul bunga dengan ciri : buah
kelihatan segar, warnanya cerah bagi terong tipe hijau dan belum berwarna
kecoklatan bagi terong berwarna ungu, bila dipotong belum tampak biji yang
berwarna kuning keemasan dan warna daging masih putih bersih.
Pemanenan dapat dilakukan seminggu dua kali sehingga total dalam satu musim
dapat dilakukan 8 kali panen dengan potensi jumlah buah per tanaman bisa
mencapai 21 buah. Setelah pemanenan yang ke delapan biasanya produksi mulai
menurun baik kwalitas maupun kwantitasnya.
1 komentar:
ituBola - Situs Judi Bola Online | Sportsbook Terlengkap & Terpercaya
Situs Judi Online Sportsbook Terpercaya, Terbaik serta Berlisensi di Indonesia. Menyediakan berbagai macam permainan Sportsbook Terlengkap.
Cukup 1 User id untuk bermain semua taruhan Permainan Meliputi :
- Sportsbook Terlengkap
• Sepak Bola
• BasketBall
• Esports
• Dan Lainnya
Menang Lebih Mudah Disini Serta Dapatkan Juga :
=> Bonus Cashback 5% (Yang dibagikan setiap Hari Seninnya).
=> Pelayanan Terbaik Dengan Customer Service 24 Jam Nonstop.
Deposit Bisa Melalui :
=> Via Bank Lokal Indonesia.
=> Via OVO, GOPAY, PULSA Telkomsel & XL/Axis Atau E-Payment Lainnya.
• Minimal Deposit 25,000 | Minimal Withdraw 50,000
• Proses Deposit & Withdraw Tercepat
Untuk Pendaftaran Hubungi Kontak Kami:
- LINE : itubola757
- WHATSAPP : +85517696120
- LIVE CHAT : ituBola
Posting Komentar